A.
BENDA
BERMUATAN LISTRIK
Gaya ikat inti terhadap elektron antara bahan satu dengan lain berbeda.
Karena sesuatu hal, elektron dapat lepas dari lintasannya dan berpindah ke atom
lain. Perpindahan elektron tersebut menyebabkan perubahan muatan suatu atom.
Berdasarkan hal itu atom dikelompokkan menjadi tiga yaitu bermuatan negatif,
bermuatan positif, dan netral.
Atom dikatakan bermuatan negatif jika kelebihan elektron, sedangkan atom
dikatakan bermuatan positif, jika kekurangan elektron. Adapun, yang dikatakan
atom netral jika jumlah proton dan elektronnya sama.
Muatan listrik tidak dapat dilihat oleh mata tetapi efeknya dapat dirasakan
dan diamati gejalanya. Besar muatan listrik proton dan elektron adalah sama,
tetapi jenisnya yang berbeda. Muatan positif (proton) ditandai dengan “ + “
sedangkan muatan negatif (elektron) ditandai “ – “.
B.
MEMBUAT BENDA
BERMUATAN LISTRIK
Penggaris plastik yang semula dalam keadaan netral (tidak bermuatan
listrik), sehingga tidak mampu menarik serpihan kertas kecil. Ketika penggaris
plastik digosok kain wol berarti memberikan energi kepada elektron untuk
berpindah. Perpindahan elektron terjadi pada kain wol menuju penggaris plastik.
Penggaris plastik akan bermuatan negatif karena mendapat sejumlah elektron dari
kain wol. Akibatnya penggaris plastik kelebihan elektron. Pindahnya elektron
pada kain wol mengakibatkan kain wol kekurangan elektron sehingga kain wol
bermuatan positif. Penggaris plastik yang telah bermuatan listrik dapat menarik
serpihan kertas kecil. Tahukah kamu mengapa serpihan kertas dapat menempel pada
penggaris plastik? Untuk mengetahui jawabannya, ikutilah uraian berikut.
Benda bermuatan positif maupun negatif dapat menarik benda netral. Benda
yang bermuatan listrik berusaha memengaruhi muatan yang tidak sejenis pada
benda netral dan berupaya menarik ke arahnya. Akibatnya pada benda netral
tersebut terjadi pemisahan muatan. Peristiwa pemisahan muatan listrik pada
benda netral akibat benda bermuatan listrik didekatkan disebut induksi listrik.
Induksi (pengaruh) listrik ini dapat digunakan untuk membuat benda netral
menjadi bermuatan listrik. Benda bermuatan negatif jika didekatkan benda netral
akan menarik semua muatan positif benda netral ke salah satu ujung, akibatnya
ujung yang lain bermuatan negatif. Jika muatan negatif dihubungkan dengan bumi
kemudian diputus, benda netral tadi akan berubah menjadi benda bermuatan
positif.
Penggaris plastik yang digosok dengan kain wol dapat menarik kertas-kertas
kecil. Serpihan kertas kecil dapat ditarik penggaris plastik yang telah
bermuatan listrik negatif, karena kertas kecil yang netral itu terinduksi oleh
muatan negatif dari mistar plastik. Elektron pada ujung kertas yang dekat
dengan mistar akan ditolak dan pindah ke bagian ujung lainnya. Adapun, muatan
positif kertas kecil akan ditarik dan berkumpul mendekati bagian ujung kertas yang
dekat dengan penggaris. Akibat perbedaan jenis muatan tersebut, terjadilah
tarik-menarik antara kertas dengan penggaris. Karena penggaris memiliki jumlah
muatan yang lebih banyak, maka penggaris dapat menarik kertas kecil. Kejadian
yang sama terjadi pada batang kaca dan kain sutra yang mula-mula merupakan dua
benda netral. Jika batang kaca digosok dengan kain sutra, elektron-elektron
dari kaca akan berpindah menuju kain sutra. Kaca menjadi bermuatan positif,
karena kekurangan elektron. Kain sutra yang mendapat tambahan elektron akan bermuatan
negatif.
C.
SIFAT-SIFAT
MUATAN LISTRIK
Pada percobaan diperoleh bahwa batang kaca yang didekati sisir plastik akan
tarik-menarik. Hal ini terjadi akibat gosokan dengan kain wol batang kaca
bermuatan positif dan sisir plastik akan bermuatan negatif. Dengan demikian,
muatan yang tidak sama (positif – negatif) apabila berdekatan akan
saling menarik. Perbedaan terjadi pada ebonit dan sisir plastik. Ebonit yang
didekati sisir plastik akan tolak-menolak. Hal ini disebabkan jenis muatan
listrik yang dihasilkan akibat gosokan antara ebonit dan sisir plastik sama,
yaitu muatan negatif. Jadi, muatan yang sejenis (negatif – negatif) jika
berdekatan akan tolak-menolak.
D. HUKUM COULOMB
Hukum Coulomb berbunyi: besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik
antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing
muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan.
Dapat di tulis :
Dengan:
Fc = gaya
tolak-menolak atau gaya tarik-menarik dalam satuan newton (N)
Q1 =
besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C)
Q2 =
besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)
r =
jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan meter (m)
k = konstanta
pembanding besarnya 9 × 109 Nm2/C2
E.
PENERAPAN
LISTRIK STATIS
1. Petir (Halilintar)
Sebelum hujan badai awan dalam kondisi netral, jumlah proton sama dengan
jumlah elektron. Ketika hujan badai terjadi gesekan antara partikel-partikel
awan dengan udara sehingga menyebabkan awan bermuatan listrik. Apabila awan
melewati gedung yang tinggi, muatan negatif di dasar awan akan menginduksi
bangunan gedung hingga muatan positif bergerak ke atas terkumpul di puncak gedung.
Adapun, muatan negatif ditolak ke dasar gedung. Perbedaan medan listrik.
Apabila muatan pada awan bertambah, gaya elektrostatis akan memaksa muatan
negatif meloncat secara tibatiba dari dasar awan ke puncak gedung yang disertai
dengan bunga api listrik. Apabila hal itu terjadi, maka dikatakan gedung
tersambar petir. Pelepasan muatan listrik secara tiba-tiba menghasilkan bunga api
listrik yang disebut petir. Loncatan muatan melalui udara menghasilkan cahaya
sangat kuat dan panas yang menyebabkan udara memuai mendadak. Pemuaian udara
yang mendadak menghasilkan bunyi ledakan menggelegar yang disebut guntur. Petir
dapat terjadi dari awan ke bumi (seperti Gambar 7.11), dari bumi ke awan, atau dari
awan ke awan. Orang yang pertama kali menyatakan bahwa petir merupakan listrik
statis adalah Benjamin Franklin pada tahun 1700. Dalam penyelidikannya, dia
mengungkapkan bahwa listrik statis dapat bergerak cepat pada bahan-bahan
tertentu dan permukaan runcing lebih banyak menarik elektron daripada permukaan
datar. Bagaimanakah menyelamatkan bangunan tinggi dari bahaya petir Untuk
menghindari bahaya petir di atas gedung perlu dipasang penangkal petir yang
terbuat dari tembaga yang ditancapkan ke dalam tanah. Adapun, tembaga yang
berujung runcing dipasang pada ujung bangunan.
2. Generator Van De Graff
Generator Van de Graff adalah mesin pembangkit listrik yang biasa dipakai
untuk penelitian di laboratorium. Meskipun jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, kamu dapat mengetahui perihal generator tersebut melalui uraian
berikut.
Generator Van de Graff terdiri atas :
a. dua ujung runcing yang terdapat di bagian atas dan
bawah,
b. sebuah silinder logam yang terdapat di bagian
bawah,
c. sebuah
silinder politilen yang terdapat di bagian atas,
d. sabuk karet yang menghubungkan kedua silinder,
e. konduktor berongga berbentuk bola (kubah).
Generator Van de Graff prinsip kerjanya sama dengan menghasilkan muatan
listrik dengan cara menggosok (metode gesekan). Gesekan antara sabuk karet
dengan silinder logam bagian bawah menimbulkan muatan listrik negatif pada
sabuk karet.
Gesekan antara sabuk karet dengan silinder
politilen bagian atas menimbulkan muatan listrik positif pada sabuk karet.
Gerakan sabuk karet ke atas membawa muatan negatif mengalir ke kubah melalui ujung
runcing di bagian atas. Elektron akan tersebar menempati seluruh permukaan
kubah. Pada kubah bagian dalam tidak terdapat elektron. Adapun, gerakan sabuk
karet ke bawah membawa muatan positif. Muatan positif sabuk karet ini mengalir
melalui ujung runcing bawah ke tanah untuk dinetralkan. Silinder logam bawah dijalankan
dengan motor listrik, sehingga sabuk karet terus-menerus bergerak, menghasilkan
muatan negatif mengalir ke kubah, sehingga terbentuk muatan listrik yang besar
pada kubah generator Van de graff.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar